Gaharu Keluarga

Deskripsi Kegiatan Workshop Shared learning Ashoka


Prolog

Gerakan Pembaharu (Gaharu) Keluarga dicanangkan sebagai Gerakan Bersama melalui  lokakarya di Subang pada tanggal 26 – 30 Juni 2022. Pada lokakarya ini, 14 organisasi dan komunitas perempuan dan anak muda (Ashoka, Aisyiyah, Fatayat NU, RAHIMA, PEKKA, Ibu Profesional, TANOKER, PESADA, SEJIWA, IBEKA, KBR, Komunalian, Main Bareng Project, Tuntungan Board Game) mendeklarasikan kesepakatan untuk bergerak bersama di tingkat  keluarga dan komunitas di berbagai wilayah Indonesia untuk membangun Gerakan  Pembaharu (Gaharu) Keluarga Indonesia. 

Sejak digagasnya Gaharu Keluarga Ibu Profesional adalah salah satu komunitas yang komitmen dan konsisten menjalankan gerakan ini dengan melahirkan “Dakaru (Dasa keluarga pembaharu)”. Tiga kota yaitu Payakumbuh, Salatiga, dan Yogyakarta menjadi pilot project dalam program ini. Tiga puluh keluarga member ibu professional, didampingi oleh 3 change leaders bergerak menjadi keluarga pembaharu.

Sesuai dengan peta jalan Gaharu Keluarga 2022-2023, akan dilakukan Workshop Shared  Learning atas perjalanan mengorganisir Gaharu Keluarga dan memantapkan desain  pengembangan Gaharu Keluarga di masa mendatang. Untuk itu, Ashoka Indonesia akan  mengadakan Workshop Shared Learning dan Peningkatan Kapasitas Gaharu Keluarga pada  tanggal 8-13 Mei 2023 di kota Bandung.

TUJUAN WORKSHOP  

1.   Merefleksi capaian pelaksanaan Gaharu Keluarga periode Juni 2022 – Februari 2023

2.   Membahas pendekatan-pendekatan yang dikembangkan oleh Change Leaders bersama  organisasi penggeraknya  

3. Menggali pembelajaran hal baik maupun yang perlu diperbaiki dalam pengembangan kerangka Gaharu Keluarga  

4. Meningkatkan kapasitas Change Leaders sebagai penggerak Gaharu Keluarga

Workshop hari ke-1, 8 Mei 2023

Hari yang berbahagia sekali bagi para peserta, karena ini adalah momen dimana para Co leader, dan change leader dari 10 komunitas berkumpul kembali setelah mengaplikasikan ilmu yang kami dapat pada TOF Gaharu keluarga bulan oktober 2022 lalu di Bogor. Agenda utama kami di hari ini adalah briefing dan orientasi pada malam hari jam 19.30, yang dipandu oleh Mba Rina Kusuma dari Ashoka. 


Acara orientasi berjalan dengan penuh kekeluargaan. Beliau meminta setiap peserta yang hadir untuk memperkenalkan diri, kemudian mengajukan satu pertanyaan unik. Contoh pertanyaannya “Siapa yang hari ini sudah punya cucu seperti saya?”. Tak jarang pertanyaan yang dilontarkan memuat kami tertawa lepas Bersama, moment yang pas untuk melepas kepenatan setelah menempuh perjalanan jauh dari kota asal kami masing-masing.

Workshop hari ke-2, 9 Mei 2023

 08.30 - 09.00 : Registrasi

Perkenalan peserta mengawali agenda kami hari ini, karena di sesi orientasi semalam belum semua hadir. Buat kami change leader, ini adalah kesempatan pertama berkenalan dengan para Co Leader dari berbagai komunitas yang tergabung dalam Gaharu Keluarga. Cara perkenalannya pun unik, tidak hanya mengenalkan nama dan asal komunitas tapi juga bercerita pengalaman menarik di Lebaran tahun ini.

 

Adapun komunitas yang hadir pada workshop ini ialah Ashoka, Aisyiyah, RAHIMA, PEKKA, Ibu  Profesional, TANOKER, PESADA, SEJIWA, LAdA Damar, Komunitas Dongen Dakocan, Tuntungan Board Game (Ila education). Seharusnya ada 40 orang peserta yang hadir mengikuti workshop ini, terdiri dari 9 co leader, 26 change leaders, dan 6 tim Ashoka. Namun yang hadir ada 8 Co leaders, 20 change leaders, dan 6 tim Ashoka. Tim Ibu professional, Alahamdulillah lengkap. Setelah perkenalan kami mengikuti sesi foto Bersama.

 

09.00 - 10.00 : Pembukaan & kilas balik Gaharu Keluarga

Acara inti yang pertama adalah “Pembukaan workshop dan pemaparan perjalanan Gaharu Keluarga” oleh Bunda Nani Zulminarni, selaku direktur Ashoka wilayah Asia Tenggara. Disini kami jadi lebih paham sejarah lahirnya Gaharu, hal bai kapa saja yang sudah dilakukan, dan apa mimpi kedepannya.

 

10.30 - 12.00 : Pasar Aksi Gaharu Keluarga (round 1)

13.30 - 15.00 : Pasar Aksi Gaharu Keluarga (round 2)

Sesi selanjutnya adalah “PASAR AKSI”, yaitu berbagi pengalaman menjalankan aksi Gaharu Keluarga oleh setiap komunitas. Pasar aksi ini dibagi dalam dua sesi siang dan sore, karena ada 10 komunitas. Mba Hamidah selaku Co leader dari Ibu Profesional, tampil memukau dengan outfit yang serasi serta penuturan yang tertata dengan baik. Program Dakaru yang dilakukan oleh teman-teman change leader di tiga kota, Payakumbuh, Salatiga, dan Yogyakarta tersampaikan dengan baik dan menggugah peserta yang hadir. Banyak inshigt dan pengalaman kami dapat dari praktek aksi yang dipresentasikan.

 

15.30 - 17.00 : Diskusi In-depth Pembelajaran

Di sesi ini kami berdiskusi lebih lanjut mengenali aksi dari para change leaders, mengambil pembelajaran Langkah mana yang bisa diteruskan, mana yang harus dimodifikasi, dan mengadaptasi ide yang didapatkan sesuai kondisi komunitas.

 

19.30 - 21.00 : Sesi logistik (tiket & biaya makan malam)

 

Agenda workshop berakhir di jam 17.00. Para peserta dipersilahkan untuk beristirahat. Tim ibu professional sendiri memilih untuk berkumpul dan ngobrol santai dengan Founder dan inisiator kami yaitu Bu Septi Peni Wulandani dan Pak Dodik Maryanto. Bahagia sekali mendapatkan kesempatan langka untuk mendengarkan obrolan, wejangan, pengalaman, dan candaan yang penuh makna Bersama beliau berdua, sampai tidak terasa waktu sudah jam 10 malam.

Hari ke-3, 10 Mei 2023

 

Acara hari ini sebenarnya baru mulai jam 8.30, tapi tim ibu professional mengawalinya lebih pagi. Jam 6 pagi kami sudah berkumpul di depan taman untuk sama-sama jalan pagi. Berbekal map dari google dan juga penjelasan dari satpam hotel tempat kami menginap, kami berhasil menyusuri area hijau di daerah sekitar hotel. Mulai dari area pemukiman elit yang beberapa diantaranya tidak berpenghuni, kemudian kebun sayur, menyusuri jalan setapak dekat sungai yang ternyata menuju area pemakaman, menyusuri sawah, dan akhirnya menemukan jalan keluar menuju ke hotel Kembali. Tak lupa kami bercengkrama dan mengabadikan momen berharga ini disepanjang perjalanan. Amazing buat kami, Ketika Kembali ke hotel mengecek jumlah Langkah kaki kami, wow hampir 6000 langkah kami lewati selama jalan pagi ini.

 

08.30 - 09.00 : Refleksi

Agenda pagi diawali dengan materi “System Change Gaharu Keluarga” yang disampaikan oleh Ibu Nani Zulminarni. Inti materi yang kami dapatkan adalah tentang “Scale Deep” Upaya merawat komunitas untuk penguatan kesadaran kritis dan perdalam keterampilan. “Scale Out” Upaya  mengajak sebanyak mungkin orang untuk terlibat dalam Gerakan, “Scale Up” Upaya mengajak pelibatan para pihak untuk perubahan strategis.

 

09.00 - 12.00 : Strategi Bersama Gaharu Keluarga

Acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai “Strategi Membangun Gaharu Keluarga” yang dipandu oleh Ibu Dina Lumbantobing dan Mba Dwi Indah Wilujeng. Kami sebagai peserta diminta untuk menuliskan dua kata kunci kondisi yang kami bayangkan tentang Keluarga Indonesia pada tahun 2045. Dari kata kunci yang terkumpul, fasilitator mengelompokkan kata yang paling banyak dipilih. Kemudian peserta dibagi dalam 3 kelompok dan mendapatkan tugas untuk, Menyusun Visi Gaharu Keluarga untuk Indonesia Emas ditahun 2045 dengan menggunakan kata kunci yang dipilih. Diskusi yang cukup seru, karena banyak ide yang harus disatukan. Mba Ratna Palupi dari Ibu Profesional, tampil sebagai salah satu peserta yang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

 

Kesimpulan dari hasil diskusi 3 kelompok, dirumuskanlah Visi “Terwujudnya keluarga pembaharu yang Tangguh dan berdaya, mengedepankan kesetaraan dan keadilan gender, demokratis, dan menuju Indonesia yang sejahtera dan Bahagia”.

 

Selanjutnya kami mendiskusikan dalam kelompok bagaimana cara kita untuk Scale Deep, Scale Out, dan Scale Out Gerakan Gaharu Keluarga ini. Kemudian mempresentasikannya.

 

13.30 - 15.00 : Layar Gaharu

Agenda selanjutnya adalah “Layar Gaharu” yang dipandu oleh Mba Amelia Hapsari, beliau memaparkan bahwa Ashoka telah mempersiapkan aneka film inspiratif dalam layar Gaharu yang bisa digunakan oleh para fasilitator untuk membawa pesan perubahan kepada keluarga dampingannya. Pada sesi ini mba Amel memutarkan Film “Sejauh Ku Melangkah”, film documenter yang mengisahkan persahabatan dua sahabat buta, yang tinggal di dua negara berbeda. Kami pun kemudian berdiskusi, hal-hal apa saja yang bisa menjadi bahan diskusi dari film tersebut. Disini kami belajar Teknik memandu film sebagai tools dalam mendampingi keluarga.

 

15.30 - 17.00 : Toolkit Empati

Sesi sore adalah “Toolkit Empati”. Sesi ini dipandu oleh Mba Rina Kusuma dan Mba Tifani. Awal sesi kami diberikan pembekalan terlebih dahulu tentang Empati yang disampaikan oleh Ibu Diena Haryana. Dilanjutkan dengan pemaparan toolkit empati yang telah dibuat oleh Tim Ashoka, kemudian kami dibagi kedalam 4 kelompok yang masing-masing role play penggunaan toolkit tersebut dalam kasus fiktif. Kemudian mendiskusikan efektifitas toolkit tersebut, apakah panduannya mudah difahami, mudah digunakan, juga rekomendasi perbaikan toolkit.

 

19.30 - 21.00 : Malam Pasaran Festival Pangan Lokal

 

Malam keakraban yang penuh dengan keceriaan, karena ada begitu banyak makanan yang dibawa oleh setiap peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Acara mala mini dipandu oleh Mba Thifani dan Mba Ayenda, keduanya meminta para peserta untuk meletakkan seluruh jajanan yang dibawa peserta pada satu meja besar. Saking banyaknya makanan yang ada, panitia membutuhkan dua buah meja untuk menata makanan tersebut. Kami para peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan setiap kelompok mendapat satu meja yang sudah diberi nama asal daerah. Tugas ketua kelompok adalah menentukan makanan mana yang sesuai dengan label nama daerah kemudian mengenalkan nama-nama dari makanan tersebut.

 

Ibu Septi menjadi salah satu ketua kelompok di acara Festival pangan ini, beliau mempresentasikan makanan dari wilayah Kalimantan dan Jawa Timur. Semua pangan yang beliau pilih tepat sesuai wilayah asalnya. Suasana seru dan riuh, persis seperti pasar. Setiap kelompok berlomba mengambil makanan yang tepat, bahkan ada juga yang sampai memperebutkan makanan yang sama. Tidak habis-habis kami tertawa Bersama. Lalu kami pun menikmati makanan tersebut Bersama-sama. Alhamdulillah makanan berlimpah dan tidak sanggup kami harus menghabiskannya, sehingga banyak diantara kami yang membawanya ke kamar untuk dinikmati hingga esok hari.

Hari ke-4

Hari ke-5

Hari ke-6